
Maknanya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut ugama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam itulah petunjuk yang benar". Dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepada mu.
Ayat ini menunjukkan kepada kita betapa kaum Yahudi dan Nasrani akan berusaha sedaya upaya meraka untuk memastikan kita akan mengikut jejak mereka dalam semua bidang pemikiran, perbuatan dan cara hidup. Oleh yang demikian, marilah kita berhati-hati dan bertindak secara bijaksana dalam memastikan kita melakukan yang terbaik untuk tidak mengikut kehendak mereka.
Kita perlu berusaha dengan berkerja lebih kuat dan bersatu serta berkerjasama sesama kita dalam memastikan agar kita dapat merealisasikan sebagaimana dijanji Allah s.w.t untuk kita, sebagaimana Firman-Nya dalam Surah Ali Imran, Ayat 110;

Maknanya: Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). Dan kalaulah Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) itu beriman (sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (Tetapi) di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka: orang-orang yang fasik.